Aku gak rajin nulis sebenernya. Blog ini dibuat udah lama banget sejak SMP kalo gak salah, dan sekarang udah kuliah masih gak berkembang juga. Yaudah sih asal ada aja inimah, gak seru juga gak apa apa. Enjoy!!!

Kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani Dengan Para Perompak

 
Lukisan Syekh Abdul Qadir Jaelani

 
Pada Suatu hari Syekh Abdul Qadir Jaelani, meninggalkan jilan untuk pergi ke baghdad Irak untuk belajar dan di antarkan oleh ibunya ke tempat rombongan. 

Ibunya berkata "Wahai Anakku, sesungguhnya ayahmu telah berwasiat sebelum meninggal bahwa kamu harus di jadikan orang yang menghabiskan waktu untuk belajar ilmu agama. Beliau meninggalkan sedikit harta kepada kita untuk kamu belajar. Dan aku simpan uang ini di dalam sakumu untuk bekal kamu disana. Dan aku berwasiat kepadamu wahai anakku janganlah kamu berdusta."

Dan akhirnya Syekh Abdul Qadir Jaelani di titipkan kepada satu rombongan untuk pergi ke baghdad. Saat di perjalan datanglah sekelompok Perompak yang menjarah semua barang bawaan anggota rombongan. 

Para perompak itu tidak memperdulikan kehadiran anak kecil disitu (syekh abul qadir jaelani). Tapi ada satu dari perompak itu yang bertanya, "Wahai anak kecil, Kamu punya uang?". Lalu Syekh Abdul Qadir Jaelani menjawab "Ada". "Berapa?" tanya perompak itu. Lalu Syekh Abdul Qadir Jaelani memberitahu jumlahnya. "Dimana Uang itu?" tanya perompak. "Ada dalam saku saya' Jawab Syekh Abdul Qadir Jaelani.

Perompak itu keheranan, Lalu dia yang ternyata adalah ketua dai para perompak itu bertanya, "Kamu tau siapa saya?.  Syekh Abdul Qadir Jaelani menjawab "Ya, saya tau kau adalah perompak yang akan mengambil hartaku.".  Perompak itu bertanya lagi "Lalu mengapa kau memberitahukannya kepadaku, padahal kamu tau bahwa uang kamu akan aku ambli?" .  Syekh Abdul Qadir Jaelani menjawab dengan tegas, "Karena saat saya berangkat dari rumah, saya di amanatkan oleh ibu saya untuk tidak berdusta. Maka saat di tanya saya tidak mau berdusta"

 Perompak itu bertanya lagi, "Dari mana ibu kamu akan tau bahwa kamu berbohong sekarang?"
Syekh Abdul Qadir Jaelani menjawab, "Ya, memang ibu saya tidak akan tahu, tapi saat saya berkata 'ya' menyanggupi amanat untuk tidak berdusta kepada ibu saya di saksikan oleh Alloh SWT. Maka dimanapun saja saya tidak akan berdusta,"

Perompak itu terkagum kagum mendengar jawabannya, Lalu Ketua perompak itu berteriak kepada perompak yang lain, "Hey semua, anak ini berjanji pada ibunya unntuk tidak berbohong, meski dalam keadaan tidak terlihat oleh ibunya dia tetap tidak mau berdusta. Tetapi kita, bertahun tahun melakukan perkara perkara yang munkar yang senantiasa disaksikan oleh Alloh Swt tanpa merasa takut kepada-Nya. Anak ini merasa takut kepada Alloh setelah berjanji pada ibunya. Bertaubatlah dan kembalikan semua barang jarahan kalian kepada pemiliknya."

Semua perompak itu mengembalikan barang jarahan kepada masing masing pemiliknya. Dan semua perompak itu dipimpin oleh ketuanya bertaubat dihadapan semua rombongan dan Syekh Abdul Qadir Jaelani.

Ketua perompak itu menghampiri  Syekh Abdul Qadir Jaelani lagi dan bertanya "Mau kemana tujuan kamu?"  Syekh Abdul Qadir Jaelani menjawab, "Saya akan pergi mencari Ilmu." Ketua perompak itu berkata "Saya akan ikut kamu mencari Ilmu" .


Itulah Kisah KeIStiqomahan Seorang  Syekh Abdul Qadir Jaelani.

Syekh Abdul Qadir Jaelani berkata bahwa para perompak itu adalah Orang pertama yang bertobat di jalan Alloh Swt karenanya.

Kenapa ini bisa terjadi? Karena  menjadikan Alloh pengawas Untuk tidak berdusta ketika memegang janji.

Untuk direnungkan : Berapa kali lidah kita berdusta dalam satu hari? Kemarin? Seminggu kebelakang? Sebulan kebelakang? Setahun kebelakang? Atau selama kita hidup bisa kah di hitung berapa banyak kita berdusta?

Mudah mudahan Kisah ini bisa di jadikan contoh untuk kita agar senantiasa menjaga lisan agar tidak berdusta.

Terimakasih telah membaca dan jangan lupa tinggalkan komentar.
-Yaser Fahrizal Damar Utama





0 comments:

Post a Comment

Kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani Dengan Para Perompak