Aku gak rajin nulis sebenernya. Blog ini dibuat udah lama banget sejak SMP kalo gak salah, dan sekarang udah kuliah masih gak berkembang juga. Yaudah sih asal ada aja inimah, gak seru juga gak apa apa. Enjoy!!!

GAGASAN | Silih Asih Asah Asuh Antara Pengemban Dan Pemberi Amanat

 

Apa yang pertama ada di benak anda saat anda mendengar kata "GAGASAN" ?

Oke saya akan Bahas tentang Gagasan .

Dalam dunia filsafat sangat penting kita untuk membuat gagasan atau ide ide baru.

Menurut Schopenhauer (1788-1868); dunia adalah gagasan. Dari dunia sebagai gagasan itu tiada jalan yang menuju kepada dunia dalam dirinya sendiri. Diluar atau di atas gagasan tiada dunia dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu dunia tidak bisa di dekati dari luar, sebab segala pendekatan dari luar hanya memberi pengetahuan yang tampak saja, tidak memberi pengetahuan tentang hakekat dunia itu. Jikalau kita ingin tahu tentang hakekat yang sebenarnya dari dunia ini, kita harus memasuki diri kita sendiri (DR. Harun Hadiyuwono, Kanisius, 190:106)


 
Bertelekan dengan kalimat yang tersebut diatas, maka, tak ada yang bisa memungkiri betapa perbedaan yang ada pada diri masing masing manusia benar adanya. Bahkan menurut beberapa pakar poliki, untuk mencapai tujuan yang sama, maka perbedaan gagasan itu merupakan pilar-pilar yang amat kokoh didalam menunjang suatu bangunan yang dikenal dengan sebutan demokrasi.

Jika kita mau merenung untuk sebentar saja, maka keluarga yang merupakan lingkup terkecil dalam tatanan kehidupan bermasyarakat adalah suatu contoh yang layak ditiru. Betapa tidak, setelah menentukan tujuan yang bakal di capai serta arah dari biduk rumah tangganya, suami (ayah) memberikan kekuasaan penuh kepada istri (Ibu) untuk mengelola rumah tangga, mengasuh, membimbing dan sekaligus mengawasi buah hatinya dengan berpegangan kepada prinsip saling asih, asah, dan asuh. Tak ada yang merasa paling berkuasa, semua diselesaikan dengan musyawarah, walau sesekali terjadi gesekan diantara ketiganya . Ayah, ibu, anak.

Tegasnya, rumah tangga adalah wahana demokrasi yang ada di dalam lingkup yang paling kecil.

Pertanyaannya ; "Kenapa belakangan ini Contoh yang ada di dalam lingkup keluarga tidak terlihat pada pada pelaku atau pengelola negara?"

Jawabannya ; "Ada sebagian dari mereka yang tengan mengemban amanat rakyat sudah tak lagi berpegang kepada azas musyawarah, pengawasan, serta tak lagi berpegang kepada prinsip silih asih, asah, dan asuh pada pemberi amanat.

Akibatnya bak yang terjadi di keluarga, jika ada satu yang salah maka semua harus menanggung akibatnya, maka kini, negara pun terpaksa harus menanggung akibat dari segala perbuatan tak bertanggung jawab yang dilakukan oleh para oknumnya.

Tegasnya kini, dengan berpegang kepada jika kita ingin tahu tentang hakekat yang sebenarnya dari dunia ini, kita harus memasuki diri kita sendiri,  maka para pengmban amanat harus benar benar menyadari beta banyak gagasan dari si pemberi amanat yang belum atau bahkan tidak di laksanakan. 

LALU MAMPUKAH MEREKA MERUBAH ITU SEMUA DALAM WAKTU SESINGKAT INI? 

 




0 comments:

Post a Comment

GAGASAN | Silih Asih Asah Asuh Antara Pengemban Dan Pemberi Amanat